Senin, 17 Oktober 2011

Harga Pangan Dunia Diperkirakan Naik Terus

Harga beras, gandum dan berbagai jenis bahan makanan pokok lainnya diperkirakan tetap bergolak dan boleh jadi naik terus -- sementara para petani dan konsumen, terutama di Afrika akan paling menderita karenanya, badan urusan pangan PBB mengatakan hal itu Senin.

Dalam laporan tahunannya tentang kondisi ketidak-amanan pangan di seluruh dunia, tiga badan urusan pangan PBB mendesak pemerintah semua negara agar memenuhi janjinya untuk berbagi informasi tentang porkas pertanian dan jumlah stok pangan guna menghindarkan kenaikan harga yang pernah berakibat huru-hara pangan dalam 2006-2008 dan kenaikan 8% jumlah rakyat kurang gizi di Afrika.

Mereka juga mendesak dilakukannya investasi jangka panjang dalam jumlah lebih besar di sektor pertanian di negara-negara miskin agar para petaninya bisa meningkatkan produksi guna memenuhi permintaan dan bisa berada dalam keadaan lebih baik manakala krisis pangan melanda.

Kalau gagal, kata mereka, hal itu akan menyebabkan berkelanjutannya fluktuasi harga yang akan membuat para petani miskin dan konsumen di negara-negara pengimpor pangan berisiko lebih besar untuk jadi melarat dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

"Perubahan di dalam pendapatan karena naiknya harga yang berakibat turunnya konsumsi pangan bisa mengurangi asupan gizi penting anak-anak selama 1000 hari pertama sejak kehamilan, yang akan membuat berkurangnya secara permanen kapasitas pendapatan mereka di masa depan dan semakin bertambahnya kecenderungan hidup miskin di masa depan dengan bermacam dampak negatif ekonomi secara keseluruhan," kata laporan tersebut.

Laporan itu adalah yang pertama dibuat oleh Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) PBB yang berbasis di Roma, Program Pangan Dunia dan -- untuk pertamakalinya -- Dana Internasional untuk Pembangunan Pertanian PBB.

FAO telah mendesak negara-negara produsen agar tidak mengambil langkah-langkah drastis seperti larangan ekspor ketika produksi anjlok karena musim kering atau sebab lainnya. Pembatasan ekspor seperti itu telah sangat dikecam karena harga padi-padian yang mencapai rekornya yang tinggi menyebabkan terjadinya kerusuhan sosial tahun 2007-2008.

Juni lalu, negara-negara ekonomi terbesar dunia sepakat menetapkan sistem transparan untuk memonitor suplai pangan, membentuk cadangan darurat dan menciptakan mekanisme reaksi cepat ketika musim kering atau bencana lain melanda.

Ketiga badan urusan pangan internasional itu mengatakan, usul G20 bagi penerapan Sistem Informasi Pasar Pertanian akan memperbaiki reliabilitas estimasi stok pangan dan data porkas serta memperbaiki koordinasi ketika terjadi krisis.

Penelitian PBB baru-baru ini memperkirakan harga padi-padian akan naik 20% sementara kenaikan harga daging bisa mencapai 30% dalam dasawarsa mendatang dibandingkan 10 tahun terakhir.

Dengan populasi dunia diperkirakan naik dari 6,9 miliar menjadi 9 miliar per 2050, masalah penyediaan pangan penduduk dunia menjadi sangat penting dan menjadi agenda utama G20 yang tahun ini berada di bawah kepemimpinan Prancis.
Survei yang dilakukan ActionAid terhadap 28 negara miskin menemukan 10 negara paling rentan, yakni Kongo, Burundi, Afrika Selatan, Haiti, Bangladesh, Zambia, India, Sierra Leone, Ethiopia dan Rwanda.

Sumber : http://www.analisadaily.com/news/read/2011/10/11/16638/harga_pangan_dunia_diperkirakan_naik_terus/#.TponMXLluSo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar